Tuesday, November 5, 2013

Standar Auditing

Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. 

isi dari ke sepuluh standar tersebut adalah : 

Standar Umum
1.  Proses audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor.
2.  Seorang Auditor harus mempertahankan dan mengedepankan sesuatu yang berhubungan dengan Independensi dan Perikatan.
3.  Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran ilmuya secara profesional dengan cermat dan seksama.
Standar pekerjaan lapangan
1.  Pekerjaan mengaudit harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2.  Pemahaman mengenai pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan saat mengaudit.
3.  Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Standar pelaporan
1.  Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia yang berlaku umum
2.  Laporan auditor harus menunjukkan  jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3.  Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4.  Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Sunday, September 15, 2013

Sosialisasi Eksternal Penyebaran Leaflet dan Stiker PP 46 Tahun 2013 | Direktorat Jenderal Pajak

Sosialisasi Eksternal Penyebaran Leaflet dan Stiker PP 46 Tahun 2013 | Direktorat Jenderal Pajak

Thursday - Friday - Saturday

Thursday - Saturday, 6-8 Zulkaidah 1434 Hijriah/Septembre 12th-14th, 2013 Masehi
Faculty of Economics
Muhammadiyah University of Puwokerto

You - Mocca

Nobody else
No one can make my dreams come true
Cause no one can compare to you, yes it's you
Your love makes my wishes come true
I need to know
I need to know that you'll be my home
I need to know that you will always be mine
The love that will guide my way
It's you yes it's you that I adore
It's you who makes my life so colorful
(improve)
It's you yes it's you that I adore
It's you who makes my life so colorful
Nobody else
No one can make my dreams come true
Cause no one can compare to you, yes it's you
The love that will guide my way
Oh no I think I'm in love with you
Oh no I think I'm in love with you
Oh no I think I'm in love with you
Oh no...

Sunday, August 11, 2013

Today



Masalah Ekonomi Indonesia



Siapa sih yang tidak tahu bahwa negara kita, Indonesia ini adalah termasuk negara yang kaya? Terutama kaya akan sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia belum maksimal. Parahnya lagi adalah orang asing yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita. Itu baru satu contoh permasalahan ekonomi Indonesia yang muncul kepermukaan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa permasalahan lagi yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang.

Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia:
1. Tingginya Jumlah Pengangguran
Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.

2. Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.

Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin meningkat. Parahnya lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah  ini. Bahkan beberapa industri yang dinilai cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih menjadi importir yang hanya cukup menyediakan gudang dan beberapa pekerja saja dibanding dengan mendirikan sebuah industri baru. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan masalah ekonomi di indonesia lainnya.

3. Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia. Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.

4. Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka

Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.

Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.

5. Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi

Perlu kita ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Suku bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan sangat mempengaruhi perekonomian. Nah, untuk suku bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

6. Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya, walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa waktu yang lalu atau Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.

Sunday, August 4, 2013

We Are Strong Women

Kadang wanita terlihat manja dan banyak maunya. Atau mungkin di mata pria wanita hanyalah makhluk yang menyusahkan. Tapi ketahuilah, bahwa wanita masih tetap berdiri tegar meski pria telah menghantamnya dengan banyak rasa sakit yang mendera. Wanita masih tetap seperti orang yang sama ketika pria berusaha pergi dan menghindar lantas datang kembali membawa asa. Meski wanita terlihat tidak peduli. Meski wanita terlihat mengacuhkan. Tapi percayalah jauh di lubuk hatinya wanita punya sejuta do'a untuk pria.

We are strong women https://www.facebook.com/dityaanggie?fref=ts


Let's Pray

Ya Allah.....
Ajari kami IKHLAS untuk dapat merelakan ketika kami harus kehilangan.
Ajari kami SABAR untuk bisa menerima ketika hati kami terluka.
Ajari kami TEGAR menghadapi semuanya ketika kami dalam ujian.
Ajari kami tuk tetap TERSENYUM menyembunyikan segalanya ketika kami dalam masalah.
Ajari kami untuk bisa BERSYUKUR atas segala nikmat yang kami terima ketika kami tengah berbahagia.
Ajari kami arti RIDHA atas segala yang telah Engkau tetapkan.
Amin.....

Message this morning from https://www.facebook.com/dityaanggie?fref=ts

Sunday, June 9, 2013

Tak Mau Kehilangan

ciumlah aku...
dengan sepenuh hati
sampaiku terbang tinggi
dekap tubuh ku

seerat engkau bisa
selamatkan diriku
dari dingin malam

ku tau mau kehilangan
hangat sentuhan cintamu
sedetikpun ku tak mau
jadi merana terlepas dari pelukanmu

ciumlah aku...
sebagai tanda bahwa
jiwa telah pasrah
berikan cinta
seindah malam sepi
yang berselimut kelam
cahaya bintang

Saturday, June 1, 2013

My Sister Birthday :*










Happy Birthday mba @tari_luvious , i hope your wishes pursue, and your dreams become true. bring more success, no stress and lots of happiness. Everlasting with @novan_3wibowo, keep sweet and romantic yaa :)

Sunday, May 26, 2013

Friday, May 24nd, 2013

1
Indonesia Daily Retail
www.uobkayhian.co.id Jumat, 24 Mei 2013
Market News
Faktor global yang cenderung negatif menyusul melemahnya
indeks global dan regional memberikan sentimen negatif
terhadap indeks BEI pada perdagangan kemarin. Melemahnya
indeks kawasan regional dipicu oleh pernyataan ketua The Fed
yang akan mengurangi pembelian obligasi dan data manufaktur
China yang dibawah ekspektasi ekonom serta melemahnya
indeks Nikkei secara signifikan. Purchasing Indeks Manager
(PMI) manufaktur China bulan Mei turun ke level 49.6 yang
mengindikasikan aktifitas manufaktur mengalami kontraksi.
Sentimen pasar regional yang sangat negatif tersebut
mendorong investor melakukan aksi jual hampir di semua lapis
saham. Hal tersebut terjadi karena penguatan indeks dalam 2
minggu terakhir lebih didominasi oleh sentimen positif indeks
kawasan regional sehingga melemahnya indeks regional
langsung direspon negatif oleh pelaku pasar.
Indeks Dow Jones dan Nasdaq semalam melemah tipis/flat dan
diperkirakan cenderung netral pengaruhnya terhadap indeks
kawasan regional. Reaksi negatif yang terlalu berlebih-lebihan
terhadap pernyataan The Fed diperkirakan akan mereda hari ini
apalagi beberapa indeks kawasan regional hari ini libur
(memperingati hari Waisak). Investor diperkirakan akan
mencermati pergerakan indeks Nikkei yang pagi ini cenderung
menguat sehingga diharapkan dapat memberikan sedikit
sentimen positif terhadap pasar BEI.
Aspek teknikal, support indeks hari ini berada pada level 5087-
5030 dan resisten indeks berada pada level 5150-5170
Stock on the move
AUTO – BUY
Akumulasi beli pada level Rp3,525-3,550 dengan target
penguatan pada level Rp3,775. Gunakan stoploss sebesar 5%
per trade.
TBIG – BUY
Akumulasi beli pada level Rp5,800-5,850 dengan target
penguatan harga Rp6,200. Stop loss sebesar 5% per trade.
AISA – BUY
Akumulasi beli pada level Rp1,410 dengan target penguatan
harga Rp1,500. Stop loss sebesar 5% per trade.
Economic Agenda
Last close: 5121.4 (-1.66%)
Source: UOB Kay Hian
Investor sebaiknya menunggu konfirmasi pergerakan harga
selanjutnya. Jika indeks menembus ke bawah support,
pengaruh Bearish Divergence akan memberikan signal reversal
yang signifikan.
Market Close +/- Chg (%)
MSCI Indonesia 6,012.5 (109.6) (1.8)
MSCI Asia-Ex Japan 547.9 (13.5) (2.5)
KLCI 1,773.1 (10.8) (0.6)
FSSTI 3,393.2 (61.2) (1.8)
SET 1,607.5 (23.8) (1.5)
Hang Seng 22,669.7 (591.4) (2.6)
Nikkei 14,484.0 (1,143.3) (7.9)
Shanghai Comp 2,275.7 (26.7) (1.2)
Dow Jones 15,294.5 (12.7) (0.1)
Source: Bloomberg
Regional Market
23 Mei 13 Chg (%)
Closing 1-day 1-mth
Forex (Rp/US$) 9,780 0.1 0.6
Crude Oil NYMEX (US$/bbl) 94 (0.0) 5.7
Coal Fut Amst (US$/tonne) 91 (0.2) (2.5)
Nickel 3M LME 14,940 (1.5) (1.3)
Tin 3M LME 21,000 (2.2) 2.2
Gold SPOT (US$/oz) 1,390 0.2 (2.2)
CPO Fut Msia (MYR/tonne) 2,340 0.5 3.3
Source: Bloomberg
Commodity Trend
2
Berita Korporasi
Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON): Perseroan akan
melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 326,170,395
saham dengan ketentuan setiap pemegang 9 saham lama
berhak mendapatkan 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru
dengan harga Rp1,350-1,800 per saham. Cum HMETD pada
tanggal 1 Juli 2013. Dana hasil rights issue akan digunakan
untuk penyertaan saham pada PT Jaya Beton Indonesia dan PT
Jaya Trade Indonesia serta investasi di anak-anak perusahaan
Perseroan. (Bisnis Indonesia)
Media Nusantara Citra (MNCN): Saban Capital Group menjual
1.67% saham Perseroan senilai Rp782.2 miliar atau pada harga
Rp3,350 per saham. (Bisnis Indonesia)
Krakatau Steel (KRAS): Perseroan menganggarkan belanja
modal 2013 sebesar Rp7-8 triliun atau turun 62.5% dibandingkan
belanja modal 2012 sebesar Rp13 triliun. Dana belanja modal
2013 akan digunakan untuk ekspansi yang salah satunya adalah
menambah kepemilikan saham sebesar 15% di perusahaan
patungan KS Posco menjadi 45%. Turunnya belanja modal 2012
karena tahun lalu Perseroan melakukan investasi di KS Posco.
(Bisnis Indonesia)
Perseroan berencana menambah 25% saham pada PT Indo
Japan Steel Center menjadi sebanyak 45% vs kepemilikan
saham sebelumnya sebesar 20%. PT Indo Japan Steel Center
merupakan perusahaan yang menyediakan produk pelat baja
dan lembaran untuk pabrikan otomotif Indonesia yang akan mulai
beroperasi pada Juli 2013. (Investor Daily)
BISI International (BISI): Perseroan menyatakan harga jual
Q1’13 rata-rata benih sayur naik 35.7% menjadi Rp254,399 per
kg vs harga rata-rata 2012 sebesar Rp187,366 per kg. Harga
rata-rata benih jagung naik 25.8% menjadi Rp48,998 per kg
(sebelumnya Rp38,927 per kg). Perseroan saat ini menguasai
53% pangsa pasar benih jagung nasional dengan pengapalan
sebanyak 9.1 juta ton. (Bisnis Indonesia)
Medco Energi Internasional (MEDC): Perseroan dalam waktu
dekat akan mengelola blok migas baru di Oman. Tahun ini
perseroan menyiapkan belanja modal sebesar US$550 juta atau
naik 25% yoy dari US$440 juta di tahun 2012. Beberapa proyek
yang sedang dikembangkan perseroan tahun ini diantaranya,
pembangunan kilang Donggi Senoro Liquid Natural Gas,
pengembangan Blok A di Aceh, enhanced oil recovery (EOR) di
Blok Rimau, serta pengembangan proyek migas di Area 47
Libya. (Kontan)
Top Volume
Stock Price
(Rp)
Chg
(%)
Volume
(‘000)
Energi Mega 131 (5.1) 393,747
Sentul City 295 (3.3) 371,459
KI Jababeka 375 (3.8) 289,549
Alam Sutera Realty 1,050 (5.4) 161,621
Trada Maritime 1,360 (1.4) 152,093
Top Gainers
Stock Price
(Rp)
Chg
(%)
Volume
(‘000)
Sinar Mas Agro 7,350 3.5 2
London Sumatra 1,730 3.0 23,993
Unilever Indonesia 31,600 2.4 1,992
Tempo Scan Pacific 4,500 2.3 4,855
Astra Otoparts 3,525 2.2 949
Top Losers
Stock Price
(Rp)
Chg
(%)
Volume
(‘000)
Media Nusantara Citra 3,250 (9.7) 89,735
Bisi International 760 (7.3) 10,286
Tambang Batubara 13,900 (7.0) 5,306
Global Mediacom 2,450 (6.7) 22,749
Indo Tambangraya 31,100 (5.6) 2,634
Source: Bloomberg
Net (US$m) Buy Sell Total (%)
(73.7) 411.2 484.8 44.7
Source: IDX
Foreign Trade in IDX
3
Analisa Teknikal
Astra Otoparts (AUTO IJ) – BUY
Target Harga: Rp3,775
Resistance: Rp3,600
Support: Rp3,225
AUTO telah bergerak menembus trendline
resistance dalam pola falling wedge yang diikuti
dengan momentum bullish divergence. Oleh
karena itu pergerakan harga ke depan berpotensi
mengalami penguatan harga. Anda dapat
melakukan akumulasi pembelian pada rentang
harga Rp3,525-3,550 dengan target penguatan di
Rp3,775. Selalu gunakan batasan stop loss
sebesar 5% per trade.
Source: UOB Kay Hian
Tower Bersama Infrastructure (TBIG IJ) – BUY
Target Harga: Rp6,200
Resistance: Rp6,200
Support: Rp5,350
TBIG telah bergerak menembus trendline
resistance dalam pola descending broadening
dengan momentum bullish divergence. Hal ini
mengindikasikan akan adanya penguatan harga
lanjutan. Anda dapat melakukan akumulasi
pembelian pada rentang harga Rp5,800-5,850
dengan target penguatan di Rp6,200. Selalu
gunakan batasan stop loss sebesar 5% per
trade.
Source: UOB Kay Hian
Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA IJ) – BUY
Target Harga: Rp1,500
Resistance: Rp1,440
Support: Rp1,320
AISA bergerak dalam tren bullish dengan formasi
harga dalam potensi menuju ke higher high.
Oleh karena itu pergerakan harga ke depan
berpotensi mengalami penguatan harga. Anda
dapat melakukan akumulasi pembelian pada
harga Rp1,410 dengan target penguatan di
Rp1,500. Selalu gunakan batasan stop loss
sebesar 5% per trade.
Source: UOB Kay Hian
4
Important Disclosure
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any
representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of
opinion contained herein are those of UOB Kay Hian Research Pte Ltd only and are subject to change without notice. Any
recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the
particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as
substitution for the exercise of judgement by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a
solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.
UOB Kay Hian and its affiliates, their Directors, officers and/or employees may own or have positions in any securities mentioned
herein or any securities related thereto and may from time to time add to or dispose of any such securities. UOB Kay Hian and its
affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discussed herein (or
investments related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek
to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
UOB Kay Hian (U.K.) Limited, a UOB Kay Hian subsidiary which distributes UOB Kay Hian research for only institutional clients, is
an authorised person in the meaning of the Financial Services and Markets Act 2000 and is regulated by Financial Services
Authority (FSA).
In the United States of America, this research report is being distributed by UOB Kay Hian (U.S.) Inc (“UOBKHUS”) which accepts
responsibility for the contents. UOBKHUS is a broker-dealer registered with the U.S. Securities and Exchange Commission and is
an affiliate company of UOBKH. Any U.S. person receiving this report who wishes to effect transactions in any securities referred
to herein should contact UOBKHUS, not its affiliate. The information herein has been obtained from, and any opinions herein are
based upon sources believed reliable, but we do not represent that it is accurate or complete and it should not be relied upon as
such. All opinions and estimates herein reflect our judgement on the date of this report and are subject to change without notice.
This report is not intended to be an offer, or the solicitation of any offer, to buy or sell the securities referred to herein. From time
to time, the firm preparing this report or its affiliates or the principals or employees of such firm or its affiliates may have a
position in the securities referred to herein or hold options, warrants or rights with respect thereto or other securities of such
issuers and may make a market or otherwise act as principal In transactions in any of these securities. Any such non-U.S. persons
may have purchased securities referred to herein for their own account in advance of release of this report. Further information on
the securities referred to herein may be obtained from UOBKHUS upon request.
PT UOB Kay Hian Securities,
UOB Plaza Thamrin Nine, 36th Floor
Jl. MH. Thamrin Kav. 8-10
Jakarta 10230, Indonesia
Tel: (6221) 2993 3888, Fax: (6221) 230 0326
http://research.uobkayhian.com
MCI (P) 122/03/2013
RCB Regn. No. 198700235E

Thursday, May 23rd, 2013

1
Indonesia Daily Retail
www.uobkayhian.co.id Kamis, 23 Mei 2013
Market News
Pergerakan saham-saham kemarin masih cenderung mixed
dan perdagangan diwarnai oleh aktifnya saham LSIP, SIMP,
AALI, GJTL, dan ERAA. Saham sektor perkebunan kelapa
sawit mengalami penguatan karena menguatnya harga CPO ke
level tertinggi dalam 5 minggu terakhir menyusul spekulasi
meningkatnya permintaan CPO pada bulan ramadhan yang
berakibat mengurangi stock CPO di Malaysia. Saham GJTL dan
MASA menguat diperkirakan karena reaksi positif investor
terhadap data penjualan ban domestik 4M13 yang mengalami
peningkatan sebesar 13.6%. ERAA mengalami penguatan
harga karena berita bahwa Perseroan akan melakukan kerja
sama dengan Foxcon Technologi untuk membangun pabrik
selular di Indonesia (berita ini belum dikonfirmasi oleh
Perseroan). Indeks pada perdagangan kemarin ditutup
menguat +19.24 poin pada level 5 208.00 dengan nilai transaksi
mencapai Rp6.14 triliun
Ketua The Fed, Bernanke menyatakan akan mulai menurunkan
nilai pembelian obligasi yang saat ini senilai US$85 miliar per
bulan pada beberapa meeting The Fed berikutnya, dengan
syarat data ekonomi AS terus membaik dan perbaikan tersebut
dinilai akan berkelanjutan. Pasar global merespon negatif
pernyataan The Fed tersebut karena pembelian obligasi
tersebut disinyalir yang menjadi pemicu penguatan harga
saham dan mendorong penguatan indeks Dow Jones sebesar
16-17% pada tahun ini. Indeks Dow Jones dan Nasdaq
semalam ditutup melemah masing-masing -0.52% dan -1.11%.
Indeks Kawasan regional pagi ini cenderung melemah dan
diperkirakan dapat memberikan sentimen negatif terhadap
indeks BEI hari ini.
Stock on the move
PWON – BUY
Akumulasi beli pada level Rp410-415 dengan target penguatan
pada level Rp465. Gunakan stoploss sebesar 5% per trade.
LCGP – BUY
Akumulasi beli pada level Rp295-300 dengan target penguatan
harga Rp330. Stop loss sebesar 5% per trade.
DGIK – BUY
Akumulasi beli pada level Rp255-260 dengan target penguatan
harga Rp300. Stop loss sebesar 5% per trade.
Economic Agenda
Last close: 5208.0 (0.37%)
Source: UOB Kay Hian
Indeks diperkirakan berpeluang melanjutkan penguatan setelah
menembus ke atas the inside bar formation. Indeks diperkirakan
akan bergerak antara 5162-5251 sebelum melanjutkan
penguatannya.
Market Close +/- Chg (%)
MSCI Indonesia 6,122.1 1.1 0.0
MSCI Asia-Ex Japan 561.4 (0.8) (0.1)
KLCI 1,783.9 (3.5) (0.2)
FSSTI 3,454.4 10.5 0.3
SET 1,631.3 (12.2) (0.7)
Hang Seng 23,261.1 (105.3) (0.5)
Nikkei 15,627.3 246.2 1.6
Shanghai Comp 2,302.4 (2.7) (0.1)
Dow Jones 15,307.2 (80.4) (0.5)
Source: Bloomberg
Regional Market
22 Mei 13 Chg (%)
Closing 1-day 1-mth
Forex (Rp/US$) 9,771 (0.1) 0.5
Crude Oil NYMEX (US$/bbl) 94 (2.0) 6.2
Coal Fut Amst (US$/tonne) 92 0.3 (1.5)
Nickel 3M LME 15,17 5 0.7 (0.8)
Tin 3M LME 21,470 0.9 3.2
Gold SPOT (US$/oz) 1,387 0.4 (3.2)
CPO Fut Msia (MYR/tonne) 2,328 0.5 3.7
Source: Bloomberg
Commodity Trend
2
Berita Korporasi
XL Axiata (EXCL): Axiata Group Bhd dari Malaysia dikabarkan
tengah mengevaluasi akuisisi PT Axis Telekom Indonesia yang
memiliki valuasi senilai US$1 miliar. Penawaran terhadap Axis
akan dilakukan melalui anak usaha Axiata Group, XL Axiata.
Direktur Utama Perseroan menyatakan belum ada informasi
yang dapat diumumkan terkait dengan rencana tersebut. (Bisnis
Indonesia)
Agung Podomoro Land (APLN): Perseroan menyiapkan lahan
sedikitnya seluas 40 ha di cakung Jakarta Timur untuk
membangun rumah murah vertikal atau rumah susun. Perseroan
menargetkan akan membangun rumah susun di daerah Daan
Mogot, Muara Angke, dan Cakung. (Bisnis Indonesia)
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP): Perseroan
mengalokasikan dana sebesar Rp3,2 triliun untuk
mempersiapkan enam proyek jalan tol pada tahun ini. Keenam
proyek jalan tol tersebut adalah Serpong Balaraja, Soreang-Pasir
Koja, Cisumdawu, Depok-Antasari, BORR dan 6 ruas jalan tol
dalam kota Jakarta. (Bisnis Indonesia)
Perseroan tengah menyiapkan penerbitan saham dalam rangka
HMETD (rights issue) dengan target dana Rp1-1.5 triliun pada
kuartal IV’2013. Dana penerbitan saham tersebut akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana investasi 2013
sebesar Rp3.2 triliun. Perseroan akan meminta persetujuan
pemegang saham atas rencana tersebut pada RUPSLB tanggal
24 Juni 2013. (Investor Daily)
Agung Podomoro Land (APLN): Perseroan akan melakukan
penawaran umum berkelanjutan tahap I tahun 2013 dengan
target dana Rp1.2 triliun, dari total penerbitan obligasi
berkelanjutan senilai Rp2.5 triliun. Dana penerbitan obligasi
tahap I akan digunakan untuk melunasi pokok pinjaman dan
pengembangan usaha di bidang properti. (Bisnis Indonesia)
Adaro Energy (ADRO): Proyek IndoMet Coal yang merupakan
proyek patungan antara Perseroan dan BHP Billiton Ltd
diperkirakan akan mulai berproduksi batubara pertamanya pada
kuartal III tahun 2013. Tambang tersebut akan memiliki kapasitas
produksi sebesar 1 juta ton dan saat ini pekerjaan konstruksi
masih berlangsung. Kepemilikan Perseroan di proyek tersebut
sebesar 25% dan BHP Billiton sebesar 75%. (Bisnis Indonesia)
Sarana Menara Nusantara (TOWR): Perseroan melalui anak
usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia
mendapatkan pinjaman senilai US$475 juta dan Euro40 juta.
(Bisnis Indonesia)
Tower Bersama Infrastructure (TBIG): Perseroan memiliki
fasilitas pinjaman sekitar US$210 juta dan global notes senilai
US$300 juta untuk mendanai rencana akuisisi menara. Hingga
Q1’13, perseroan berhasil menambah jumlah penyewa menara
sebanyak 650 tenant baru. (Kontan)
Wijaya Karya (WIKA): Perseroan berencana mencari pinjaman
senilai Rp1.4 triliun untuk ekspansi bisnis pembangkit listrik.
Perseroan berencana membangun pembangkit listrik baru
dengan kapasitas 100 MW hingga tahun 2014. (Kontan)
Visi Media Asia (VIVA): Grup MNC diperkirakan akan
menyepakati akuisisi media televisi milik grup Bakrie melalui Visi
Media Asia (ANTV dan TV ONE) dan akan closing dalam waktu
dekat. Namun demikian, Grup MNC tidak akan mengambil alih
semua media yang berada di bawah Visi Media Asia. Hingga
saat ini, belum ada konfirmasi mengenai nama televisi yang akan
diambil alih oleh MNC Grup. (Investor Daily)
Top Volume
Stock Price
(Rp)
Chg
(%)
Volume
(‘000)
KI Jababeka 390 8.3 397,785
Sentul City 305 3.4 394,406
Energi Mega 138 (1.4) 247,405
Pakuwon Jati 405 2.5 200,137
Bumi Resources 730 (3.9) 173,063
Top Gainers
Stock Price
(Rp)
Chg
(%)
Volume
(‘000)
Ultrajaya Milk 4,625 8.8 4,546
KI Jababeka 390 8.3 397,785
Indah Kiat Pulp & Paper 1,600 6.0 58,125
Media Nusantara 3,600 5.9 27,695
Bank Ekonomi 1,900 5.6 1
Top Losers
Stock Price
(Rp)
Chg
(%)
Volume
(‘000)
Bumi Resources 730 (3.9) 173,063
Indosat 5,350 (3.6) 2,866
Bank Danamon 5,850 (2.5) 24,180
Ramayana LS 1,460 (2.0) 9,528
Indo Tambangraya 32,950 (1.9) 970
Source: Bloomberg
Net (US$m) Buy Sell Total (%)
26.6 378.1 351.6 40.4
Source: IDX
Foreign Trade in IDX
3
Analisa Teknikal
Pakuwon Jati (PWON IJ) – BUY
Target Harga: Rp465
Resistance: Rp430
Support: Rp390
PWON bergerak dalam pola ascending triangle
yang berpotensi melanjutkan tren penguatan
harga. Anda dapat melakukan akumulasi
pembelian pada rentang harga Rp410-415
dengan target penguatan di Rp465. Selalu
gunakan batasan stop loss sebesar 5% per
trade.
Source: UOB Kay Hian
Laguna Cipta Griya (LCGP) – BUY
Target Harga: Rp330
Resistance: Rp330
Support: Rp265
LCGP bergerak dalam formasi higher low ke
higher high menuju ke tren bullish. Oleh karena
itu pergerakan harga ke depan berpotensi
mengalami penguatan harga. Anda dapat
melakukan akumulasi pembelian pada rentang
harga Rp295-300 dengan target penguatan di
Rp330. Selalu gunakan batasan stop loss
sebesar 5% per trade.
Source: UOB Kay Hian
Nusa Kontruksi Enjiniring (DGIK IJ) – BUY
Target Harga: Rp300
Resistance: Rp270
Support: Rp230
DGIK telah bergerak menembus trendine
resistance dalam pola symmetrical triangle,
sehingga pergerakan harga berpotensi
melanjutkan tren penguatan. Anda dapat
melakukan akumulasi pembelian pada rentang
harga Rp255-260 dengan target penguatan di
Rp300. Selalu gunakan batasan stop loss
sebesar 5% per trade.
Source: UOB Kay Hian
4
Important Disclosure
We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any
representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of
opinion contained herein are those of UOB Kay Hian Research Pte Ltd only and are subject to change without notice. Any
recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the
particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as
substitution for the exercise of judgement by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a
solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.
UOB Kay Hian and its affiliates, their Directors, officers and/or employees may own or have positions in any securities mentioned
herein or any securities related thereto and may from time to time add to or dispose of any such securities. UOB Kay Hian and its
affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discussed herein (or
investments related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek
to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
UOB Kay Hian (U.K.) Limited, a UOB Kay Hian subsidiary which distributes UOB Kay Hian research for only institutional clients, is
an authorised person in the meaning of the Financial Services and Markets Act 2000 and is regulated by Financial Services
Authority (FSA).
In the United States of America, this research report is being distributed by UOB Kay Hian (U.S.) Inc (“UOBKHUS”) which accepts
responsibility for the contents. UOBKHUS is a broker-dealer registered with the U.S. Securities and Exchange Commission and is
an affiliate company of UOBKH. Any U.S. person receiving this report who wishes to effect transactions in any securities referred
to herein should contact UOBKHUS, not its affiliate. The information herein has been obtained from, and any opinions herein are
based upon sources believed reliable, but we do not represent that it is accurate or complete and it should not be relied upon as
such. All opinions and estimates herein reflect our judgement on the date of this report and are subject to change without notice.
This report is not intended to be an offer, or the solicitation of any offer, to buy or sell the securities referred to herein. From time
to time, the firm preparing this report or its affiliates or the principals or employees of such firm or its affiliates may have a
position in the securities referred to herein or hold options, warrants or rights with respect thereto or other securities of such
issuers and may make a market or otherwise act as principal In transactions in any of these securities. Any such non-U.S. persons
may have purchased securities referred to herein for their own account in advance of release of this report. Further information on
the securities referred to herein may be obtained from UOBKHUS upon request.
PT UOB Kay Hian Securities,
UOB Plaza Thamrin Nine, 36th Floor
Jl. MH. Thamrin Kav. 8-10
Jakarta 10230, Indonesia
Tel: (6221) 2993 3888, Fax: (6221) 230 0326
http://research.uobkayhian.com
MCI (P) 122/03/2013
RCB Regn. No. 198700235E